Khususnya buat penyandang LDR, Long Distance Relationship yang sudah menceramahi saya. Kata kata yang terlontar ga jauh dari
"komunikasi itu penting"
Fine,gue bukan penyandang LDR (setidaknya sampai 2 minggu kedepan sebelum saya berangkat merantau) tapi saya juga penyandang krisis komunikasi.
Sumpah,walau rumah (terbilang) deket, frekuensi kami saling bertemu (terbilang) cukup jarang, dia sibuk,begitu juga saya.
"Kan masih ada hp"
Dia bukan pengguna handphone untuk beberapa bulan ini,kami hanya berkomunikasi via hp orang, walau sekarang saya sudah bisa tau jam online dia dari jam 00.00 sampai 9 pagi,itu yang mendorong saya untuk begadang tiap hari. Atau bangun dini hari hanya untuk janjian kapan dia main kerumah,atau cerita ttg hal hal kecil lainnya. Sederhana,tapi itu bisa mengobati kangen sampai setidaknya seminggu kedepan walau tanpa komunikasi sama sekali. Waktu kami sedikit,kesibukan kami terbilang tak begitu berarti buat kebanyakan orang. Itu yang bikin kita sekalinya ketemu,sangat menghargai waktu.
Saya bersyukur masih bisa lihat dia setidaknya seminggu sekali, saya benar benar bersyukur,dan kini dia udah bisa bagi waktu buat saya,hubungan ini,dan kita.
kalau lagi ada konflik,ini paitnya ribuan kali lipat dari yang beneran ldr....
Kita komunikasi sebentar, kalau masalah ga selesai,ngegantung terus sampe waktu yang ngejawab. Disini paitnya. Kalau kangen di bukan jam online nya,cuma bisa telen sendiri.Mention via twitter puluhan kali pun ga akan dia tau sebelum jam nya.
Tapi....sebentar lagi kita dikatakan LDR.
Walau cikarang-tangerang doang sih,tapi waktu kita ada di wilayah sama pun frekuensi ketemu jarang,gimana nanti pas sedikit jauh? Belum komunikasi yang minim,inisiatif yang kurang,waktu yang sedikit, sesungguhnya ini ujian yang lebih berat daripada liat dia selingkuh. Ahahaha.
Tapi saya tau,ini semua ada artinya,setiap teguran kasarnya ada artinya,setiap ada pihak lain coba pisahin kami ada artinya,hp dia rusak ada artinya, dan minim komunikasi ini pun ada artinya.
Kami adalah pasangan yang kuat,saya paham betul. Ini resiko. Dimana mana juga pupuk itu pait buat buah yang manis.
Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar